عَبْدُ اللَّهِ الْمُزَنِىُّ عَنِ
النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ « صَلُّوا قَبْلَ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ »
. - قَالَ فِى الثَّالِثَةِ - لِمَنْ شَاءَ
Dari
Abdullah al-Muzani, dari Rasulullah Saw: “Shalatlah kamu sebelum Maghrib.
Shalatlah kamu sebelum Maghrib. Shalatlah kamu sebelum Maghrib, bagi siapa yang
mau”. (HR. Al-Bukhari).
عَنْ ابْنِ
عَبَّاسٍ قَالَ { : كُنَّا نُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ بَعْدَ غُرُوبِ الشَّمْسِ ،
وَكَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرَانَا ، فَلَمْ
يَأْمُرْنَا وَلَمْ يَنْهَنَا} .
Dari
Ibnu Abbas: “Kami melaksanakan shalat dua rakaat setelah tenggelam matahari,
Rasulullah Saw melihat kami, beliau tidak memerintahkan kami dan tidak pula
melarang kami”. (HR. Muslim).
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ كَانَ
الْمُؤَذِّنُ إِذَا أَذَّنَ قَامَ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ - صلى الله
عليه وسلم - يَبْتَدِرُونَ السَّوَارِىَ حَتَّى يَخْرُجَ النَّبِىُّ - صلى الله
عليه وسلم - وَهُمْ كَذَلِكَ يُصَلُّونَ الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْمَغْرِبِ ،
وَلَمْ يَكُنْ بَيْنَ الأَذَانِ وَالإِقَامَةِ شَىْءٌ
Dari
Anas bin Malik, ia berkata: “Ketika mu’adzin telah mengumandangkan azan, para
shahabat shalat menghadap tiang hingga Rasulullah Saw keluar (rumah), para
shahabat sedang melaksanakan shalat dua rakaat sebelum Maghrib. Tidak ada
apa-apa antara adzan dan iqamah. (HR. Al-Bukhari).
مَرْثَدَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ الْيَزَنِىَّ
قَالَ أَتَيْتُ عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ الْجُهَنِىَّ فَقُلْتُ أَلاَ أُعْجِبُكَ
مِنْ أَبِى تَمِيمٍ يَرْكَعُ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْمَغْرِبِ . فَقَالَ
عُقْبَةُ إِنَّا كُنَّا نَفْعَلُهُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ - صلى الله عليه
وسلم - . قُلْتُ فَمَا يَمْنَعُكَ الآنَ قَالَ الشُّغْلُ .
Martsad
bin Abdullah al-Yazani berkata: “Saya datang menemui ‘Uqbah bin ‘Amir
al-Juhani, saya katakan kepadanya: “Apakah tidak aneh bagaimu melihat Abu Tamim
shalat dua rakaat sebelum Maghrib?”. ‘Uqbah menjawab: “Kami melaksanakannya
pada masa Rasulullah”. Saya bertanya: “Apa yang membuatmu tidak melaksanakannya
sekarang?”. Ia menjawab: “Kesibukan”. (HR. Al-Bukhari).
Untuk menghindari agar jangan terjadi konflik, mengingat waktu shalat Maghrib yang singkat, jangan sampai karena Qabliyah Maghrib waktu Maghrib habis, maka dibatasi, 5 menit setelah dikumandangkan azan langsung iqamah, wallahu a'lam.
Assalamu alaikum ustadz semoga ustadz selalu dalam lindungan Allah swt... Aamiin...
BalasHapusIzin bertanya ustadz...
Mengenai qabliyah maghrib, saya pernah shalat maghrib berjamaah di masjid ketika selesai adzan saya ingin mengerjakan qabliyah maghrib saya sdh bertakbir dan bersedekap tetapi tiba2 salah satu panitia masjid menyuruh untuk iqomah padahal saya sedang melaksanakan qabliyah, entah bapak itu tidak melihat saya atau apalah saya pun tak tahu...padahal sebelum2nya kami sering melaksanakan shalat qabliyah maghrib dimasjid itu karna imamnya memberikan waktu 5 menit... Setelah mendengar iqomah saya menghentikan sahalat qabliyah saya dan kemudian shalat maghrib secara berjamaah..
Apakah tindakan saya ini salah pak ustadz...???
Dan apa hukumnya bagi orang yg meninggalkan shalat qabliyah yg sedang dikerjakan karna sdh iqomah...????
Mohon penjelasannya pak ustadz...