Rabu, 28 Juli 2010

Hadits Tentang Shalat Qadha’.

By:
H. Abdul Somad, Lc., MA.
somadku@yahoo.com
somadmorocco.blogspot.com


حدثنا أبو نعيم وموسى بن إسماعيل قالا حدثنا همام عن قتادة عن أنس عن النبي صلى الله عليه و سلم قال
: ( من نسي صلاة فليصل إذا ذكرها لا كفارة لها إلا ذلك { وأقم الصلاة لذكري } )
[ ش أخرجه مسلم في المساجد ومواضع الصلاة باب قضاء الصلاة الفائتة واستحباب تعجيل قضائها رقم 684

Abu Nu’aim dan Musa bin Ismail menceritakan kepada kami, mereka berdua berkata: Hammam menceritakan kepada kami, dari Qatadah, dari Anas, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: “Siapa yang terlupa melaksanakan shalat, maka hendaklah ia melaksanakannya apabila ia mengingatnya, tidak ada penebusnya selain itu. (Firman Allah Swt): “Dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. (Qs. Thaha [20]: 14).
Disebutkan Imam al-Bukhari dalam Kitab: Waktu-Waktu Shalat.
Bab: Orang yang terlupa melaksanakan shalat, maka hendaklah ia melaksanakan shalat ketika ia mengingatnya, dan ia tidak mengulangi kecuali shalat tersebut.
Juga disebutkan Imam Muslim dalam Kitab: Masjid-Masjid dan Tempat-Tempat Shalat.
Bab: Qadha’ shalat yang tertinggal dan anjuran agar menyegerakan melaksanakan Qadha’ shalat, no. 684.

Pembahasan tentang Qadha’ Shalat secara lengkap menurut empat mazhab disebutkan oleh Syekh Wahbah az-Zuhaili dalam al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu, juz: 2, halaman: 1146-1161. Dar al-Fikr, Damascus. Cetakan keempat. Tahun 1418H/1997M.


“Kami diperintahkan mengqadha’ puasa
dan kami tidak diperintahkan mengqadha’ shalat”.

وحدثنا عبد بن حميد أخبرنا عبدالرزاق أخبرنا معمر عن عاصم عن معاذة قالت : سألت عائشة فقلت ما بال الحائض تقضي الصوم ولا تقضي الصلاة ؟
فقالت: أحرورية أنت ؟ قلت: لست بحرورية ولكني أسأل
قالت: كان يصيبنا ذلك فنؤمر بقضاء الصوم ولا نؤمر بقضاء الصلاة
(صحيح مسلم، ج: 1، ص: 165).
‘Abd bin Humaid menceritakan kepada kami, Abdurrazzaq memberitakan kepada kami, Ma’mar memberitakan kepada kami, dari ‘Ashim, dari Mu’adzah, ia berkata, “Saya bertanya kepada Aisyah, saya katakan kepadanya, “Bagaimanakah dengan wanita yang haidh, mengapa mengqadha’ puasa dan tidak mengqadha’ shalat?”.
Aisyah berkata, “Apakah engkau orang Haruriyah (pengikut Khawarij)?”. Saya jawab, “Saya bukan orang Haruriyah, akan tetapi saya bertanya”.
Aisyah menjawab, “Dulu kami mengalami haidh, kami diperintahkan mengqadha’ puasa dan kami tidak diperintahkan mengqadha’ shalat”. (HR. Muslim).

6 komentar:

  1. Assalamu'alaikum wr.wb
    Ustadz, saya mau tanya, ketika dalam perjalanan kami memperkirakan akan sampai tempat tujuan sebelum sholat magrib, ktika itu kondisi kami blum melaksanakan sholat ashar, ternyata sampai habis waktu ashar kami belum sampai tujuan, begitu masuk magrib baru sampai tujuan, apakah boleh sholat ahsar diwaktu sholat magrib?

    BalasHapus
  2. assalamu'alaikum wr.wb
    Ustat saya mau tanya,kalau sholat udah tertinggal puluhan tahun apakah harus di qodho,dan setelah sholat fardu asyar apakah di larang mengqoho sholat,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Assalamu'alaikum. Alaikum wr. Wb. Sholat udah tertinggal puluhan tahun apakah boleh di qodho

      Hapus
  3. Alhamdulillah dapat ilmu yang Barokah yang isinya beneer menyetuh Qolbu...

    BalasHapus
  4. assalamualaikum saya mau bertanya apakah boleh meng qadha shalat tapi berjamaah karna saya dan teman2 tidak bisa melaksanakan shalat magrib karna pekerjaan, kalau boleh bagaimana adabnya apakaH ada perbedaan niat dan sebagainya, terimakasi assalamualaikUm

    BalasHapus
  5. Pak Ustadz niat mengganti.. Apa.. Qodo'an??

    BalasHapus