Sabtu, 07 Juli 2012

Hadits: 4 Sifat Hakikat Malu.


Teks Hadits:
عبد اللَّه بن مسعود - رضي الله عنه - قال : قال رسولُ اللَّه -صلى الله عليه وسلم-:  اسْتحْيُوا مَنَ اللَّهِ حَقَّ الْحَياءِ ،
قُلنا : إنَّا لَنسْتَحييي من اللَّه يا رسولَ اللَّه ، والحمدُ للَّه ،
 قال : لَيس ذَلِكَ ، ولكنَّ الاسْتِحياءَ مِنَ اللَّهِ حَقَّ الْحَياءِ :
أنْ تَحْفَظ الرَّأْسَ ومَا وَعى ،
والْبَطْنَ ومَا حَوى ،
وتذْكْرَ المَوتَ والبلى ،
وَمنْ أرادَ الآخِرَةَ تَرَك زِينَةَ الدُّنيا ، وآثَرَ الآخِرَةَ عَلى الأُولى ،
فَمنْ فَعلَ ذِلكَ فَقَدِ اسْتَحْي من اللَّه حقَّ الحياءِ».
أخرجه الترمذي.
Terjemah Hadits:
Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah Saw bersabda:
“Malulah kamu kepada Allah dengan malu yang sebenarnya”.
Kami menjawab: “Sesungguhnya kami malu kepada Allah wahai Rasulullah, alhamdulillah”.
Rasulullah Saw berkata: “Bukan itu, akan tetapi malu kepada Allah yang sebenarnya:
Engkau jaga kepala dan apa yang ia perhatikan,
Perut dan apa yang ia isi,
Engkau ingat kematian dan berbagai malapetakanya,
Siapa yang menginginkan akhirat maka ia tinggalkan perhiasan dunia,
Lebih mendahulukan akhirat daripada dunia.
Siapa yang melakukan itu, maka sungguh ia telah malu kepada Allah dengan malu yang sebenarnya”.

Sumber:
Sunan at-Tirmidzi.

2 komentar: